Anggun Cipta Sasmi

Saturday, March 29, 2014

Anggun Jadi Penonton & Juri di IGT

Indonesia's Got Talents


Audisi Indonesia’s Got Talents sudah berjalan selama beberapa pekan. Selama itu pula chemistry di antara ke-empat juri terbangun semakin akrab. Hal ini terlihat dari rajinnya masing-masing juri meng-upload foto selfie yang memamerkan keakraban mereka lewat media sosial.

Selain Anggun yang memang dikenal memiliki pribadi yang ramah dan gampang berteman, ketiga juri lainnya juga bukan orang asing buat Anggun.  

Ari Lasso adalah teman seangkatan Anggun dari era musik Indonesia tahun 90’an, saat Ari masih aktif sebagai vokalis band Dewa 19.  

Indy Barends yang memulai karirnya sebagai penyiar radio mungkin akrab dengan lagu-lagu Anggun, juga pernah menjadi host sebuah acara talkshow televisi yang selama beberapa kali menghadirkan Anggun. 

Sementara Jay Subiyakto adalah sutradara acara seni yang juga sahabat Anggun. Jay adalah sutradara konser spektakuler Anggun : Konser Untuk Negeri tahun 2006 di Jakarta.

“Mungkin karena perbedaan usia yang tidak terlalu jauh, juga berasal dari generasi yang sama, jadi kami gampang nyambung dan akrab”, ujar Anggun seusai tampil sebagai bintang tamu kejutan di showcase akustik Ari Lasso beberapa waktu yang lalu.

Sebelumnya, Anggun adalah juri X Factor Indonesia dan sekarang menjadi juri untuk Indonesia’s Got Talents. Kira-kira bagaimana Anggun akan memposisikan diri sebagau juri di dua acara yang berbeda?

“Kalau di X Factor itu murni hanya kontes menyanyi, dan itu bidang saya. Itu sebabnya saya juga dipercaya menjadi mentor. Tetapi kalau di Indonesia’s Got Talent, bakat yang dicari bukan hanya menyanyi, tetapi banyak bakat-bakat lain di luar bidang tarik suara”.

Tidak mengalami konflik bathin karena harus menilai bakat yang di luar kompetensi Anggun, seperti  bakat menari, olahraga, akrobat, pertunjukan budaya dan lain-lain?

“Untuk bakat di luar bidang nyanyi, sebelum memposisikan diri sebagai juri, aku terlebih dahulu memposisikan diri sebagai penonton . Soalnya, saat mereka maju ke depan kita, kita belum tau dia mau unjuk bakat apa. Makanya aku bilang, awalnya menjadi penonton dulu. Apakah bakat seperti ini yang aku ingin lihat di atas panggung, apakah bakat seperti ini yang membuatku kagum. Selanjutnya aku lebih cenderung berbagi pengalaman dan masukan soal bagaimana sebaiknya di atas panggung dan di hadapan penonton”

Indonesia’s Got Talent akan tayang di SCTV mulai tanggal 4 April. Setiap minggu kita akan kembali menikmati kehadiran sosok Anggun di layar kaca yang khas dengan tawa lepasnya, senyumnya yang  tulus, suaranya yang ramah dan renyah, gaya elegannya dan tentu saja bagi-bagi ilmu dan pengalamannya sebagai seniman.

Anggun VS Nike



Mungkin sudah takdirnya jika dua perempuan dengan prestasi yang hampir sama selalu saja dibanding-bandingkan.
Bahkan mungkin yang paling parah, digosipkan bermusuhan. Di belantara musik Amerika, dulu ada Madonna VS Janet Jackson. Lalu ada Mariah Carey VS Whitney Houston. Kita mungkin juga belum lupa dengan Britney Spears VS Christina Aguilera.

Di Indonesia, pada tahun 90’an juga pernah terjadi fenomena serupa. Anggun C. Sasmi VS Nike Ardilla.

Dua-duanya sama-sama masih remaja, masih siswi SMA dan sama-sama karir musiknya sedang menanjak. Industri musik Indonesia memang sempat dihebohkan dengan trend Lady Rocker (penyanyi perempuan di jalur musik Rock, jalur musik yang selama ini didominasi pria). Dari beberapa nama yang bermunculan, adalah nama Anggun C. Sasmi (Jakarta) dan Nike Ardilla (Bandung) yang disinyalir sebagai pelapis utama generasi setelah era Nicky Astria.

Sering merilis lagu pada yang saat yang sama, sering masuk nominasi yang sama, sering ‘bersaing” di tangga lagu yang sama membuat publik  dan pers mencurigai keadaan ini pasti mencetuskan persaingan antara Anggun dan Nike.

Sebagai sesama penyanyi remaja paling populer, mereka mungkin terlihat seperti sedang bersaing. Namun sebenar tak ada alasan Anggun bersaing dengan Nike. Warna musik keduanya jelas berbeda, demikian juga gaya & penampilannya.

Lagu-lagu Anggun cenderung bertema anak muda dan riang khas remaja a la anak sekolahan, sementara Nike lebih berwarna ballad dengan tema lebih dewasa.
Anggun khas dengan topi baret serta gaya tomboy-nya, sementara Nike cenderung kalem dengan gaya feminin.

Penjualan album Tua Tua Keladi milik Anggun pernah ditulis kalah dari penjualan album Bintang Kehidupan milik Nike Ardilla. Parameternya adalah karena album Bintang Kehidupan keluar sebagai pemenang Best Selling Album di ajang BASF Award dimana Anggun digadang-gadang menjadi satu-satunya kompetitor terkuat di kategori yang sama.
Bagaimana mungkin Tua Tua Keladi bisa menang Best Selling Album karena Tua Tua Keladi bukan album, tapi single.
Begitulah panitia acara dan wartawan pada saat itu sepertinya sangat mengharapkan ada percikan konflik antara Anggun dengan Nike.

Namun Anggun dan Nike adalah pribadi yang bijak. Tidak seperti Madonna, Whitney Houston, Britney Spears yang kadang tergoda untuk menyindir rival-nya, kedua remaja putri ini tidak pernah terpancing untuk memberi komentar atau pendapat negatif satu sama lain.
Sebagai penyanyi yang sedang menuju puncak karir dan popularitasnya, kedua kerap konser dan tour bareng yang otomatis kedekatan di antara keduanya pun terbangun. Mulai dari final Gadis Sampul 1990 (dimana Nike menjadi salah satu finalis, sementara Anggun menjadi bintang tamu) hingga acara Gebyar Musik TVRI tahun 1992 dimana keduanya tampil sebagai pemuncak acara. 

Dalam sebuah wawancara, penyanyi Inka Christie yang juga sahabat Nike Ardilla pernah mengungkapkan bahwa dia dan Nike sama-sama pengagum Anggun. Bahkan saat kebetulan tampil bareng keduanya sering iseng tebak-tebakan apakah dalam penampilannya nanti Anggun akan pakai baret warna hitam atau merah? Pakai celana pendek atau panjang?

Almarhum  ayah Anggun: Darto Singo juga bercerita, saat Nike meninggal akibat kecelakaan, beliau menelepon Anggun (yang saat itu sudah tinggal di London, Inggris) untuk mengabarkannya karena tau kedekatan antara Anggun dengan Nike. Anggun sendiri mengaku terpukul saat mendengar kabar meninggalnya rekannya tersebut.


Musik di era tahun 90'an memang tidak ada matinya. Banyak bakat-bakat yang bermunculan, sama-sama mencuat dan meroket, tetapi tidak pernah terlihat sama atau saling tiru karena masing-masing punya kekuatan dan karakternya sendiri.

Anggun dan Nike bisa disebut sebagai dua ikon penting musik Indonesia di era 90’an yang berhasil mempertahankan eksistensi hingga sekarang.

Nike walaupun sudah tiada, tetapi karir musik dan eksistensinya masih terus dikenang sampai sekarang.

Sementara Anggun masih terus berkarir dan masih sanggup berkompetisi bahkan mengungguli penyanyi generasi setelahnya lewat kiprah internasionalnya.

Monday, March 10, 2014

Kirana

Instagram - Anggun


"Judul lagunya sama dengan nama anakku," ujar Anggun terharu setelah kelompok Nu Dimension selesai menyanyikan lagu Kirana milik Dewa 19 di panggung X Factor Indonesia.

Jauh sebelum Kirana lahir, Anggun juga sudah pernah menulis dan menyanyikan lagu berjudul Kirana untuk album Katja Indonesia milik Jose Barinaga.

Sampai sekarang Anggun memang masih belum mempublikasikan wajah putri semata wayangnya yang bernama lengkap Kirana Cipta Montana Sasmi, yang sudah berumur  enam tahun.

“Aku ingin dia punya kehidupan normal. Bukan pilihan dia untuk terlahir sebagai anak seorang  figur publik, jadi aku tidak mau kehidupannya terganggu karena hal-hal yang berkaitan dengan profesiku sebagai artis”

Meskipun begitu, Anggun sangat antusias ketika bercerita tentang Kirana. Di umurnya yang masih sangat belia, dia sudah memahami pekerjaan Anggun, bahwa dia tidak setiap hari bisa bersama dengan ibunya. Dia juga tidak rewel jika Anggun harus meninggalkan rumah selama beberapa hari untuk urusan menyanyi dan sebagai duta PBB.

“Meski tidak setiap hari aku ada disampingnya, tetapi aku selalu menyempatkan diri untuk komunikasi dengannya setiap saat lewat Skype. Dan kalau kebetulan aku sedang ada di rumah, maka kami akan mengunakannya sebagai quality time : sarapan bareng, nganter jemput  ke sekolah, tidur siang bareng, shopping bareng”

Pertimbangan Anggun tidak membawa Kirana setiap kali tour ke berbagai negara adalah karena Kirana pasti akan cepat bosan jika hanya berada di hotel atau venue acara. Sementara di apartemennya di Paris, dia punya teman sepermainan dan teman sekolah untuk bermain bersama. Namun jika kebetulan sedang libur sekolah, Anggun sesekali membawa Kirana ikut tour, khususnya ketika sedang tour ke Indonesia.

“Sambil liburan. Karena walau bagaimana-pun, setengah darahnya kan berasal dari Indonesia, jadi dia harus mengenal kulturnya. Saya dan dia berbicara dalam bahasa Indonesia, trus bapaknya suka sewot karena nggak ngerti. Salah sendiri, kenapa nggak mau belajar bahasa Indonesia. Hahaha!”

Kirana juga sudah mulai menunjukkan bakat seni yang sepertinya menurun dari ibunya. Dia suka menggambar dan menari balet. Apakah Anggun akan mengarahkannya untuk mengikuti  jejaknya sebagai pekerja seni kelak?

“Enggak. Dia bebas mau jadi apa saja, aku nggak mau otoriter. Mau jadi tukang bakso juga nggak apa-apa, yang penting dia bahagia dan menikmati pekerjaannya. Hahahaha!”

Tidak seperti selebriti lain yang cenderung mengekspose anak-anaknya demi kepentingan tertentu, antara lain agar lebih bisa mengerti dunia selebriti, yang kadang lebih cenderung mengarah ke eksploitasi, Anggun lebih memilih cara yang berbeda. Anggun melindungi Kirana dari sorot kamera wartawan. Anggun lebih memilih untuk mengajarkan Kirana tentang makna hidup daripada hingar bingar kehidupan artis.

“Aku selalu tanamkan pada Kirana bahwa bergantung kepada diri sendiri itu lebih baik daripada bergantung kepada orang lain. Kelak harus bisa independen, jangan terlalu bergantung pada orang lain, bahkan kepada pria. Karena meskipun manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial, tetap tetap harus bisa berjuang sendiri dalam hidupnya”.

Wednesday, March 5, 2014

Fashion Statement

HerWorld Indonesia


Sebagai seorang selebriti dengan pergaulan di kalangan sosialita Eropa, membuat Anggun terkesan sangat menjaga penampilannya. Apalagi Anggun juga banyak bergaul dengan desainer-desainer dunia dan juga editor-editor majalah fashion. Sebenarnya, apakah Anggun memang seserius itu menjaga penampilannya?

“Buat aku yang penting nyaman. Meski kadang pada beberapa situasi aku harus kompromi juga. Misalnya harus mau pakai gaun yang sedikit ribet plus sepatu berhak tinggi untuk acara gala dinner dan acara-acara resmi lainnya”

Sementara untuk acara yang memungkinkan untuk tampil kasual, Anggun lebih suka memakai T Shirt dan jeans. Untuk gaya yang sedikit grunge, Anggun suka memakai baju kasual rancangan D&G yang khas dengan unfinished cut-nya.

“Mungkin karena aku suka musik Rock, jadi itu mempengaruhi penampilanku juga. Aku punya T Shirt Metallica yang aku suka banget”

Meskipun kadang ingin tampil sedikit ‘berantakan’, Anggun tetap konsisten dengan sisi femininnya. Biasanya sisi feminin ini ditonjolkan Anggun memakai sepatu atau sandal yang sangat perempuan sekali.

“Pada dasarnya aku suka mix and match, memadukan sesuatu yang sophisticated dengan yang comfortable. Karena berpakaian kan bukan hanya sekedar pakai baju, tetapi bisa menjadi semacam fashion statement yang menjelaskan karakter dan pemikiran kita”