“Saya bukan type perempuan yang datang ke sebuah acara, lalu diam
sambil menikmati minuman dan menjadi sekedar pemanis ruangan. Tetapi ya akan
berjalan berkeliling, berkenalan dengan orang-orang yang menyenangkan dan
berdiskusi tentang banyak hal, mulai dari yang serius sampai yang sepele”.
Begitulah Anggun menggambarkan
dirinya dalam menjalani pergaulan sehari-harinya.
Tinggal sekian lama di Eropa
sedikit banyak telah merubah pola pikir dan karakter Anggun. Anggun yang semasa
remaja terkesan sangat garang di atas panggung dengan gaya tomboy-nya. Sekarang 'kegarangan' itu tidak lagi terpoles dalam
penampilan, tetapi dalam pemikiran.
Banyak figur publik yang
mewacanakan kepeduliannya kepada banyak hal, tetapi hanya sedikit yang secara vokal
membela dan memperjuangkannya. Anggun termasuk yang berani step in dan speak
up.
Berada jauh dari negeri
kelahirannya, Anggun masih tetap memantau berita-berita hangat yang sedang
terjadi di Indonesia. Dan Anggun cenderung berani menentukan sikap saat melihat
sebuah spekulasi dan pilihan.
Masih segar dalam ingatan
bagaimana Anggun menyatakan dukungan kepada Jokowi saat musim pemilihan
presiden tahun 2014 silam. Ini tentu sangat mengejutkan mengingat rival Jokowi
saat itu adalah Prabowo yang merupakan ayah dari sahabat dekat Anggun.
Anggun toh tetap bersikap
objektif karena dia lebih mempercayakan kepemimpinan Indonesia di tangan sang
mantan Walikota Solo tersebut.
Musim pilpres berganti dengan
pilkada DKI. Pertarungan antara Basuki Tjahaya Purnama atau yang lebih akrab dipanggil 'Ahok', Anies Baswedan dan Agus H. Yudhoyono juga
mencuri perhatian Anggun. Dan kali ini Anggun tetap objektif menyatakan
dukungan.
Anggun adalah pengagum Anies
Baswedan untuk program Indonesia Mengajar yang beliau pernah kelola. Sementara
Agus Yudhoyono adalah suami dari rekan sesama artis Anggun: Anissa Pohan. Namun
toh, Anggun lebih mempercayakan kepemimpinan Jakarta ditangani oleh Ahok, karena mungkin setelah berkali-kali mudik ke Jakarta, Anggun
sudah melihat dan merasakan sedikit banyak perubahan kota Jakarta ke arah yang lebih baik selama di bawah
kendali Ahok.
"Beliau adalah sosok pejabat yang punya integritas tinggi, pemberani dan yang paling penting: Anti Korupsi. Sangat inspiratif sekali mengingat saat ini sudah sangat jarang menemukan pejabat yang benar-benar bersih dan peduli dengan kepentingan warga", puji Anggun.
Anggun yang telah melanglang
buana ke penjuru dunia, telah menyaksikan berbagai kota-kota maju dan modern
dengan segala fasilitas akomodasi dan infrastruktur yang membuat nyaman warga, tentu mendambakan
hal yang sama bisa dia lihat dan rasakan di Jakarta. Dan Anggun melihat
kemungkinan itu ada.
Banyak netizen yang menyayangkan
sikap Anggun yang dianggap tidak netral. Apalagi mengingat Anggun sudah tidak
lagi tinggal di Indonesia, seharusnya Anggun tidak perlu ‘turut campur’
masalah-masalah yang terjadi di Indonesia.
Mereka lupa bahwa Anggun konsisten memilih untuk menggunakan status selebritinya untuk memperjuangkan banyak hal,
seperti diskriminasi perempuan, hukuman mati, pengungsi perang & bencana
alam, LGBT, kaum minoritas dan lain-lain. Mereka lupa bahwa Anggun adalah manusia
biasa yang nuraninya akan menjerit melihat keadilan yang dilemahkan. Mereka
lupa bahwa keluarga Anggun masih tinggal di Indonesia sehingga mau tidak mau
Anggun merasa perlu menyatakan atau memperjuangkan sesuatu untuk Indonesia yang
lebih baik.
Namun Anggun tetaplah anggun. Dia tidak
terlihat sedikitpun khawatir akan kehilangan penggemar atau produsen produk (yang
mengontraknya sebagai bintang iklan) yang bisa saja memiliki pendapat dan
pemikiran yang bertentangan dengan yang Anggun kemukakan.
“Kita beruntung hidup di negara yang menjamin kebebasan untuk menyatakan
pendapat. Jadi selama masih diberikan kebebasan, pergunakanlah dengan cara yang
beradab dan bertanggung jawab”, pesan Anggun menutup cerita.