“Sebagai penyanyi
yang berasal dari negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia saya
sangat bangga diundang untuk menyanyi dalam Concerto di Natale di Vatican”, ujar Anggun
mengomentari partisipasinya dalam acara yang digelar oleh Paus Paulus II.
Anggun pertama
kali diundang untuk menyanyi diacara prestisus umat Katolik ini pada tahun
2000. Pada saat itu Anggun tampil bersama penyanyi Canada Bryan Adams dan
penyanyi legendaris Amerika Dionne Warwick.
“Saya ketemu
langsung dan salaman dengan Paus. Orangnya kecil dan ringkih, nggak nyangka
dengan kondisi fisik seperti itu beliau menyandang tugas dan tanggung jawab
yang berat dipundaknya”, kesan Anggun saat mendapat kesempatan bertemu dengan
Paus.
Lalu pada tahun
2008, Anggun kembali diundang. Anggun menyanyikan lagu Snow On The Sahara &
Have Yourself A Merry Little Christmas. Tahun 2011, Anggun lagi-lagi mendapat
undangan untuk menyanyi dihadapan Paus Benedictus. Tahun ini
rencananya Anggun juga akan hadir lagi di Vatican untuk acara yang sama.
Sebagai penyanyi Muslim menyanyi untuk acara ceremonial agama lain, bukan tidak
mungkin Anggun partisipasi Anggun ini dipandang secara negatif. Tetapi Anggun
punya pendapat sendiri.
“Ajaran Islam
kan pada dasarnya adalah toleransi. Kita tentu tau toleransi itu seperti apa.
Mereka tau latar belakang saya, agama saya, negara asal saya. Tetapi mereka
tetap memilih saya sebagai salah satu partisipan. Mereka pasti punya alasan
yang kuat”.
Dan memang, untuk
acara seprestisus Concerto di Natale
tentu
pihak Vatican tidak akan sembarangan memilih penyanyi yang tampil diacara
tersebut. Beberapa nama yang pernahtampil diacara tersebut adalah
penyanyi-penyanyi dengan citra postif seperti Mick Hacknall (Simply
Red), Sasha, Dionner Warwick, Bryan Adams, Ronan Keating, Dolores O'Riordan (The Cranberries), Westlife, Lionel Richie, Tom Jones, The Corrs, Michael Bolton, Desree, Sarah Mc.Lahlan, Enya, John Denver, BB King, Chaka Khan, Jewel, Jennifer Paige dll.
Konser
ini tidak pernah bermaksud menyalahi kaidah agama Anggun yang melarang umatnya
memasuki rumah ibadah agama lain atau melantunkan lagu pujian agama lain karena di umat Nasrani juga ada kaidah bahwa seremonial berbentuk konser atau acara lain yang tidak berhubungan dengan
aktifitas religi tidak boleh dilakukan dalam gereja. Pastinya konser ini juga
tidak digelar dalam gereja, melainkan sebuah gedung konser megah seperti konser
Natal yang sebelumnya. Anggun juga hanya sebatas menyanyikan lagu tentang suasana dan cerita Natal.
Mungkin memang
pihak Vatican melihat Anggun ada representasi dari toleransi yang indah. Mereka
mungkin melihat Anggun sebagai sosok penyanyi Muslim yang baik sehingga mereka
ingin menunjukkan kepada kaum umat Katolik bahwa citra Islam tidak seburuk
rumor yang diciptakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan anti
Islam.
ayo bersatu menyuarakan islam is peace no war
ReplyDelete