Ketika sedang
menjalani tour ke berbagai negara diberbagai benua, Anggun bilang kalau
'rumah'-nya adalah kamar hotel dan kabin pesawat. Anggun bahkan bisa sampai
berminggu-minggu tidak pulang ke apartemennya di Prancis.
"Pernah saking seringnya gonta-ganti hotel, aku sampai kebingungan karena lupa nomor kamarku", kenang Anggun geli.
“Ketika pulang dan buka kulkas karena pengen masak. Eh,
ternyata isinya cuma air putih. Lupa kalau udah sebulan tidak belanja. Padahal
kalau sedang tidak kemana-mana, aku suka masak trus ngundang teman-teman untuk
nyicipin”.
Tetapi sejak
memiliki Kirana, Anggun kini sudah punya batasan saat menjalani tour. Kalau
dulu bisa berminggu-minggu tidak pulang, sekarang maksimal seminggu Anggun
harus pulang dan bertemu Kirana. Meski tidak setiap hari bisa memantau
pertumbuhan Kirana, toh Anggun selalu menyediakan quality time saat sedang berada dirumah, misalnya menjemput Kirana ke
sekolah, shopping, ngobrol seharian dan tidur siang bareng.
“Sejak ada Kirana
aku memang mulai lebih sensitif dalam menjalani hidupku. Aku sekarang sudah
punya tanggung jawab. Kalau misalnya aku kenapa-kenapa, bagaimana dengan dia?
Pokoknya sebisa mungkin jaga kesehatan dan jangan sakit”
Walau sudah fasih berbahasa Inggris dan Prancis, Anggun tak pernah sekalipun mencampur-campur kedua bahasa ini saat berbicara dalam bahasa Indonesia. Kecerdasan sikap yang seperti ini juga yang coba Anggun terapkan pada Kirana agar kelak bisa berkomunikasi dalam tiga bahasa tanpa harus mencampurkan
ketiganya dalam satu kalimat seperti ibunya.
“Dirumah kami
punya Nanny orang Filipina, ke dia Kirana ngomong pakai bahasa Inggris. Ke aku
dia ngomong bahasa Indonesia, ke papanya dia pakai bahasa Prancis. Jadi bahasa
yang berbeda dipakai kepada orang yang berbeda. Ini penting karena aku gak mau
anakku ngomong dengan mencampur-campur
bahasa”
Meski lahir dan
tumbuh di Eropa dan sesekali mengunjungi Indonesia saat liburan, Anggun tetap menginginkan Kirana bisa berbahasa Indonesia.
“Setengah
darahnya kan Indonesia. Aku mau ketika dia mengunjungi tanah leluhurnya di
Indonesia, dia bisa berkomunikasi sesuai dengan bahasanya”.
No comments:
Post a Comment