Sony Music |
Lima belas tahun kemudian, di sebuah panggung
musik di Amerika. Perempuan yang kini sudah beranjak dewasa itu malu-malu
menapaki panggung. Semua penonton yang bertampang bule cuek saja dan sibuk
mengobrol kanan kiri. Mereka memang datang bukan untuk melihat dia yang tampil
hanya sebagai artis pembuka konser (opening act) penyanyi Amerika.
Intro musik yang menonjolkan langgam Sunda dan sentuhan nuansa etnis Indonesia sejenak berhasil membuat beberapa penonton menolehkan kepala ke atas panggung. Saat perempuan berwajah Indonesia (namun fasih bernyanyi dan berbicara dalam bahasa Inggris dan Prancis) itu menyelesaikan penampilannya, para penonton berteriak we want more, we want more. Giliran wanita langsing kelahiran Jakarta, 29 April 1974 itu yang cuek dan berlalu ke balik panggung.
Intro musik yang menonjolkan langgam Sunda dan sentuhan nuansa etnis Indonesia sejenak berhasil membuat beberapa penonton menolehkan kepala ke atas panggung. Saat perempuan berwajah Indonesia (namun fasih bernyanyi dan berbicara dalam bahasa Inggris dan Prancis) itu menyelesaikan penampilannya, para penonton berteriak we want more, we want more. Giliran wanita langsing kelahiran Jakarta, 29 April 1974 itu yang cuek dan berlalu ke balik panggung.
Sony Music |
Siapa yang berani memprediksikan sebelumnya kalau
Anggun C. Sasmi yang dulunya “hanya” dikenal sebagai salah satu rocker
terbaik Indonesia itu, kini sudah tercatat sebagai warga musik kelas dunia.
Kiprah internasional-nya memang tidak main-main dan tidak boleh dianggap enteng.
Album perdananya yang berbahasa Inggris dirilis hampir di semua belahan
bumi, termasuk Amerika, Inggris dan Jepang yang selama ini dianggap sebagai
pusat kiblat musik dunia.
Semua berawal pada pertengahan tahun 1997,
bersama seorang produser terkenal Prancis, Erick Benzi, Anggun akhirnya
berhasil merilis album berbahasa asing melalui perusahaan rekaman Sony Music. Album
berbahasa Prancis pertama Anggun berjudul Au Nom De La Lune (Atas Nama
Rembulan) dengan single andalan La Neige Au Sahara, langsung merajai
tangga musik bergengsi di daratan Eropa khususnya Prancis. Kesuksesan di Eropa
inilah yang membuat Sony Music memutuskan untuk membuat versi bahasa Inggris album ini, untuk kemudian diedarkan di hampir seluruh dunia.
Universal Indonesia |
Untuk versi bahasa Inggris, album ini diberi judul
Anggun. Single andalannya Snow On The Sahara, selama beberapa
pekan bertengger di posisi puncak tangga lagu internasional di Spanyol dan Italy. Sementara
videonya sendiri menjadi video paling favorit di beberapa negara di Eropa dan
Asia. Di Asia, Anggun menjadi Hot Seat Of The Month (semacam
artis baru pilihan MTV yang dianggap baru muncul dan langsung meroket) di MTV
Asia, dan sekaligus menjadi penyanyi Asia pertama yang berhasil masuk chart MTV
Asia Hit List dan Channel [V]. Kemudian menjadi bintang tamu untuk
acara talkshow terkenal di TV Singapura Tonight With Gurmitt.
Di Indonesia
sendiri, album perdana Anggun sebagai artis internasional ini memuat beberapa
lagu berbahasa Indonesia : Kembali dan Selamanya, serta lagu
kombinasi bahasa Inggris/Prancis dengan bahasa Indonesia : On The Breath
Of An Angel dan Dream Of Me.
Album Anggun
menjadi sangat menarik, karena di Indonesia album ini sudah dikategorikan
sebagai album artis asing. Jadi di Indonesia, lagu berbahasa Inggris Anggun
bersaing di tangga lagu mancanegara bersama lagu dari penyanyi luar negeri. Sementara lagu yang berbahasa Indonesia-nya juga berhasil menembus puncak tangga
lagu lokal. Sungguh suatu kiprah yang sensasional dan baru Anggun yang bisa
melakukannya. Secara harafiah, Anggun sudah mewakili slogan “menjadi tuan rumah
dinegeri sendiri” secara konkrit.
Prestige Indonesia |
Rentang masa promosi album-album internasionalnya
membuat Anggun traveling keliling dunia. Anggun sempat menetap selama
sembilan bulan di Amerika untuk promosi dan tour.
Beberapa acara musik bergengsi Amerika disinggahinya seperti : New York
Session West 54, Rossie O Donnel Show, Lilith Fair Tour, Concerto
De Natale, VH1 Divas Live dll.
Selanjutnya, pengalaman demi pengalaman luar
biasa dijalani, beberapa di antaranya Anggun mendapat kehormatan menyanyi satu
panggung dengan Celine Dion, Sting, Tony Braxton, The Corrs, Sarah
Mc.Lahlan, Dionne Warwick, Bryan Adams, Michael Bolton, Beyonce, Alicia Keys,
Mariah Carey dll diberbagai acara dan panggung musik. Juga kesempatan duet
dengan Julio Iglesias untuk lagu All Of You untuk materi album
Julio Iglesias, kemudian dengan Peter Gabriel untuk lagu Don’t
Give Up di konser yang digelar PBB di Swiss.
Anggun juga pernah tampil di acara
televisi bersama selebriti dunia seperti Cindy Crawford, David Ginola, Bill
Clinton, Gisele Bundchen, James Blunt, Michael Baldwin, Holly Hunter,
Craig David dan Edward Norton.
Panggung perhelatan penghargaan musik
internasional juga dijejakinya, mulai dari MTV Asia Award, NRJ Music Award, Italian Music Award sampai World
Music Award. Menjadi bintang tamu di acara perhelatan akbar sepakbola liga
Italy di Milan, aksi panggungnya disaksikan langsung oleh Christian Viery,
Francesto Totti, Alesandro Nesta, Filippo Inzagi dan pemain bola Italy
lainnya.
Bahkan beberapa tokoh dunia seperti Sri Paus Paulus dari
Vatican, Pangeran Albert dari Monaco, Sekjen PBB (Koffi Annan &
Ban Ki Moon) dan Dalai Lama dari Tibet mengundang Anggun secara
khusus untuk datang sebagai undangan dan menyanyi di acara yang mereka
selenggarakan.
Lagu Snow On The Sahara juga dijadikan jingle untuk iklan
jam tangan Swatch. Dan bisa jadi Anggun tercatat sebagai penyanyi Indonesia
pertama yang mampu menembus deretan chart musik paling bergengsi di
Amerika : Billboard Border Breaker Chart. Lagu Snow On The Sahara,
A Rose In The Wind dan Life On Mars (lagu lama milik David Bowie yang dinyanyikan oleh Anggun) sempat bergantian menapak
mantap di jajaran Billboard Chart Editor Choice.
Trax Indonesia |
Anggun
berkolaborasi dengan group musik world music terkenal Eropa : Deep
Forest melahirkan lagu Deep Blue Sea yang lagi-lagi campuran bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris. Sempat terdengar selentingan kabar kalau Anggun
juga berencana meng’go-internasional’an bahasa Indonesia lewat lagu ini.
Setelah itu Anggun juga mengisi vocal untuk musik bernuansa Bluesy Jazz
karya seorang DJ terkenal dari Paris bernama DJ Cam dengan judul lagu Summer
In Paris.
Ketika sedang
promo album di Amerika, beberapa produser film Hollywood tertarik dengan
penampilan Anggun di sebuah acara TV Amerika. Anggun-pun ditawari untuk main
film. Dua di antaranya adalah James Bond – Tomorrow Never Dies dan High
Fidelity. Anggun nyaris beradu akting dengan Pierce Brosnan dan John
Cussack seandainya Anggun menerima tawaran tersebut.
Seperti hendak
menyempurnakan portfolio karir musiknya, Anggun berkontribusi untuk film animasi Eropa : Help,
I’m A Fish lewat lagu Ocean Love, Anya and Victor lewat lagu Here
Without You dan film animasi Walt Disney : Anastacia versi
Prancis dengan lagu Ces’t Le Debut, serta lagu untuk theme song
serial TV Eropa Sur Le Pasifique : La Perle Noire.
Akhir tahun 2002
Anggun dipercaya menggarap album soundtrack untuk film Denmark berjudul Open
Hearts. Di album ini, Anggun menulis sekitar lima buah lagu dan menyanyikan semua
lagu yang berjumlah total delapan lagu.
Tahun 2005, lagu Anggun yang berjudul Savior menjadi soundtrack
film Hollywood Transpotter II. Sementara awal tahun 2008, Anggun
menjadi narator film Earth untuk versi bahasa Prancis, sekaligus
menyanyikan salah satu theme song-nya. Pada tahun ini juga Anggun didaulat
menjadi co-host acara MTV Asia Award yang digelar di Singapura.
Tahun 2009, Anggun
secara mengejutkan tampil dipanggung utama World Music Award membawakan
lagu salah satu lagi dari album terbarunya Elevation yang berjudul No
Stress.
United Nation/FAO |
Perhatian yang besar kepada isu kemanusiaan,
aktif dalam kegiatan dan konser amal, membuat PBB mendaulat Anggun
sebagai duta sekaligus juru bicara program Micro Credit dan duta Food & Agriculture Organisation (FAO). Produsen
perhiasan dan jam tangan mewah Audemars Piguet juga memilih Anggun menjadi
salah satu dutanya.
Sebelumnya, Anggun juga menerima penghargaan dari Departemen
Kementerian Kebudayaan Prancis sebagai salah satu artis non-Prancis yang sukses
di Prancis. Sementara Kedutaan Prancis di Indonesia juga memberikan penghargaan
The Knight of Art & Letter karena Anggun (lewat lagu-lagunya yang
berbahasa Prancis) dianggap memicu minta anak muda di seluruh dunia untuk belajar bahasa
Prancis.
Di Asia, Anggun mendapat Woman Inspired Award dari organisasi Beacon Light, serta gelar The Fun and Fearless Female dari majalah Cosmopolitan. Terakhir, Anggun mendapat Honorary Award dari industri film Italy atas dedikasinya sebagai selebriti yang aktif kampanye untuk lingkungan dan kemanusiaan.
Di Asia, Anggun mendapat Woman Inspired Award dari organisasi Beacon Light, serta gelar The Fun and Fearless Female dari majalah Cosmopolitan. Terakhir, Anggun mendapat Honorary Award dari industri film Italy atas dedikasinya sebagai selebriti yang aktif kampanye untuk lingkungan dan kemanusiaan.
No comments:
Post a Comment