Memutuskan untuk stay dan menjajal karir di Prancis
tetapi tidak bisa berbahasa Prancis tentu tidak realistis namanya. Itu sebabnya
Anggun menempuh segala cara agar bisa segera menguasai bahasa Prancis dengan
cepat.
“Awalnya aku ikut kursus, gabung dikelas
dasar. Tetapi sampai sebulan aku nggak merasa ada perkembangan berarti karena
setiap hari hanya belajar mengucapkan ‘Ini Pierre. Pierre adalah temannya Fiola’.
Akhirnya Anggun
memutuskan untuk belajar sendiri, apalagi Anggun beruntung tinggal di negara
pengguna asli bahasa tersebut dimana dia setiap saat mendengar orang berbicara
dalam bahasa Prancis sehingga dia bisa langsung praktek. Anggun belajar dengan
cara banyak menonton film, mendengarkan musik dan membaca buku yang semuanya
dalam bahasa Prancis. Lalu rajin buka kamus dan bertanya kepada suami jika
menemukan kosa kata baru yang belum terdaftar di kamus. Anggun juga rajin
menyapa dan mengajak ngobrol orang-orang dijalan raya dan tetangganya yang
kebetulan bertemu di lift dengan bahasa Prancis untuk mengasah kemampuan bahasa
Prancisnya.
“Awalnya mereka kaget, tetapi setelah aku
jelasin kalau aku sedang belajar, mereka tersenyum dan maklum. Mereka sangat
senang dan bangga melihat orang asing yang belajar bahasa mereka”.
Menurut Anggun,
Bahasa Perancis punya persamaan dengan Bahasa Indonesia karena sama-sama
menggunakan banyak rangkaian kata-kata untuk menyebut atau menjelaskan sesuatu.
Misalnya kalau bahasa Inggris menyebut ‘sun’,
maka bahasa Prancis dan bahasa Indonesia akan menyebutnya dengan ‘the eye of the day ‘.
"Bahasa Prancis itu indah dan puitis, tetapi
memang lumayan kompleks seperti pengucapan dan penggunaan imbuhan untuk
menunjukkan gender”, jelas Anggun. Itu sebabnya dulu sebelum benar-benar
menguasai bahasa Prancis Anggun sempat kelabakan karena terpaksa harus membeli dua
roti atau dua Cocacola, padahal sebenarnya hanya butuh satu. Karena untuk
membeli satu Anggun belum tau harus pakai imbuhan apa.
Sekarang buat
Anggun, bahasa Prancis sudah seperti bahasa kedua Anggun seperti bahasa
Inggris. Bahasa pertama Anggun? Tentu saja Bahasa Indonesia.
“Aku kan dari lahir sampai remaja tinggal di
Indonesia, jadi berbicara pakai Bahasa Indonesia istilahnya sudah tidak pakai
mikir lagi. Kalau Bahasa Inggris dan Prancis kadang aku masih suka mikir untuk
memilih kata-kata yang lebih tepat. Kita orang Asia kan punya karakter serba
sungkan. Untuk mengatakan ‘tidak’ saja kita akan memlilih kata-kata yang lebih
halus karena khawatir akan menyakiti perasaan”.
Begitulah Anggun.
Walau menggunakan bahasa Prancis atau Inggris, dia tetap tidak melepas
kultur perempuan Asia-nya yang halus dan
santun.
No comments:
Post a Comment