Entah sebuah
kebetulan atau memang ditakdirkan seperti itu, karir internasional Anggun menanjak
bersamaan dengan konflik politik yang sedang terjadi di Indonesia seperti maraknya demo mahasiswa, konflik berdarah
dibeberapa daerah, lengsernya Soeharto dari kepemimpinan sebagai Presiden,
krisis moneter dan lain-lain.
“Media asing kan
cenderung menampilkan hal paling buruk yang terjadi dinegara lain untuk
ditunjukkan kepada dunia. Sementara di Indonesia kita tidak benar-benar melihat
sesuatu sesuai fakta karena bisa saja ada yang ditutup-tutupi untuk kepentingan
pihak tertentu”
Bisa dibayangkan
ketika media asing menayangkan tank dan aparat yang berhadapan dengan mahasiswa
dijalan raya seperti layaknya sebuah perang saudara.
“Saya bangga
ketika saudara sebangsa dan setanah air saya berani berunjuk rasa ke jalan
untuk menuntut perubahan. Apalagi kalau dilakukan dengan cara yang elegan dan
tidak anarki”, kata Anggun. Bisa dibayangkan
bagaimana posisi Anggun saat media asing menampilkan potongan tubuh disana-sini
hasil konflik berdarah dibeberapa daerah di Indonesia.
“Awalnya sulit
untuk saya terima. Tetapi kemudian saya sadari bahwa mau tidak mau saya harus
bisa menerima ini memang terjadi dinegara saya. Saya tentu tidak bisa berbuat
apa-apa atau mengatakan itu tidak benar-benar terjadi”
Apakah Anggun
tidak pernah terpikir untuk melakukan pembelaan terhadap media asing yang tidak
adil dalam pemberitaan tentang Indonesia?
“Saya kan bukan
politikus, saya hanya melakukan pembelaan sesuai dengan kapasitas saya. Saya
bilang ke mereka bahwa hal seperti ini bisa saja terjadi dimana saja, bukan
hanya di Indonesia”.
Dan tanpa harus
ngotot melakukan pengingkaran tentang apa yang terjadi di Indonesia, Anggun
memilih untuk melakukan pembelaan dengan cara berkarya sesuai dengan profesinya.
"Pada akhirnya
saat mereka melihat diri saya dan bakat saya di musik, mereka berkata 'oh,
ternyata Indonesia bukan hanya koruptor dan konflik saja'. Tetapi juga ada
bakat-bakat luar biasa yang perlu menjadi perhatian media asing daripada hanya
fokus pada berita negatif tentang Indonesia untuk ditunjukkan kepada dunia".
Itulah sebabnya
media asing akhirnya menulis sosok Anggun dengan deskripsi berita positif yang menyeruak
dari antara berita-berita negatif tentang Indonesia.
wawwwwwwwwwwwww artikel ini sangat kerennnnnnnnnnnnnnnnnnnn ... berbobot dan ditulis dengan tata bahasa yang menarik .... dua jempollllllllllll untuk kmuuuuu :)
ReplyDeletekeren memang
ReplyDelete