Rolling Stone Indonesia |
Menjadi penyanyi
kaliber dunia seperti Celine Dion sudah menjadi cita-cita Anggun sejak masih
menjadi penyanyi remaja di Indonesia. Tetapi begitu berhasil menjadi
satu-satunya penyanyi Indonesia yang album bahasa Inggrisnya beredar di hampir
seluruh dunia seperti penyanyi asing kelas dunia lainnya, Anggun justru menolak
disebut penyanyi asing.
Ketika pertama
kali datang ke Indonesia sejak merilis album internasionalnya yang pertama,
Anggun disambut dengan acara protokoler layaknya tamu asing dan tamu kehormatan
negara. Mulai dari acara pengalungan karangan bunga sejak mendarat di airport
sampai iring-iringan kawalan polisi menuju hotel dengan mobil khusus plat Corps Diplomatic.
Saat jumpa pers
dengan wartawan, banyak wartawan yang memberi pertanyaan dalam bahasa Inggris,
mungkin karena merasa Anggun sekarang sudah menjadi artis asing.
“Aku sebenarnya sedikit kaget karena banyak
wartawan yang merasa bahwa mungkin aku sudah lupa bahasa Indonesia. Dan mereka
juga kaget ketika aku masih bisa berbahasa Indonesia. Ya ampun, aku kan lahir dan
tumbuh di Indonesia. Apa sih yang ada dalam benak mereka?”, seloroh Anggun
geli.
Bagaimana dengan
kawalan polisi dan bodyguard yang mendampingi Anggun selama di Jakarta? Apakah
itu tidak mengindikasikan bahwa Anggun sudah seperti tamu asing dinegaranya
sendiri?
“Itu bukan keinginanku. Itu bagian dari
kebijakan label rekamanku di Prancis & Indonesia dengan manajemenku. Ini
bagian dari formalitas yang mau nggak mau harus aku ikuti karena meyangkut
prosedur proteksi untuk artis”, jelas Anggun menjawab keluhan beberapa
wartawan dan penggemar yang merasa kesulitan untuk berinteraksi lebih dekat
dengan Anggun.
Anggun juga
kurang sreg kalau kalau disebut sebagai penyanyi asing atau diva luar negeri?
Jadi bagaimana menjelaskan status Anggun yang sudah go internasional?
“Aku tetap penyanyi Indonesia. Jadi mungkin
lebih tepat disebut dengan penyanyi Indonesia dengan label rekaman luar negeri”,
Anggun menutup cerita.
No comments:
Post a Comment