Audemars Piguet |
Anggun bukan
satu-satunya artis asal Indonesia yang mencoba membangun karir di luar negeri,
dan mudah-mudahan Anggun juga bukan yang terakhir. Ternyata selain ingin
mengembangkan karir di luar Indonesia, ada hal lain yang bersifat pribadi yang
membuat Anggun memutuskan untuk pergi meninggalkan Indonesia.
“Saat itu aku merasa sudah mendapatkan
segalanya. Uang dan popularitas. Terus, media juga menulis bahwa aku sedang
berada dipuncak kejayaanku sebagai penyanyi rock Indonesia. Buat aku ini
sedikit berbahaya. Kenapa? Karena ketika kamu merasa kamu sudah meraih
segalanya, kamu bisa besar kepala dan arogan”.
Apakah pada saat
itu Anggun merasa mulai keras kepala dan arogan?
“Belum. Hahaha! Tetapi saat itu usiaku kan
masih belasan, masih labil, aku pasti gampang menjadi arogan kalau masih tinggal di
Indonesia. Aku tidak mau seperti itu. Itu sebabnya aku memutuskan untuk memulai
segalanya dari awal di negara lain. Kita tau ketika kita memulai lagi dari
awal, artinya kita harus belajar lagi, sehingga tidak punya waktu untuk arogan.
Hahaha!”
Menurut Anggun,
ada perbedaan kesulitan menembus indutri musik internasional antara dulu
dibanding sekarang.
“Sekarang sudah ada Youtube yang bisa
diakses dari seluruh dunia. Kalau zamanku dulu, internet belum sedahsyat
sekarang. Aku masih harus ketemu langsung sama produser dan musisi asing. Janjian lewat telepon dulu, ketemu, kenalan,
ngobrol, lalu bicara bisnis. Sekarang sudah ada internet, kirim demo bisa lewat email atau upload video di Youtube. Masalahnya, hanya lewat korespondensi seperti itu saja belum
cukup. Apalagi Indonesia letaknya sangat jauh dari Amerka dan Eropa. Kamu harus tetap pergi kesana, karena produser asing tidak akan mencari
kamu, tetapi kamu yang harus membuat dirimu terlihat oleh mereka. Caranya? Kamu harus mendatangi dan ketemu sama mereka”
Ada kesusahan
yang Anggun alami dalam proses go internasional selama mendekam di Eropa?
“Uhhh banyak, terlalu panjang untuk
diceritakan. Ada beberapa kesulitan yang hampir membuat saya frustasi.
Kesulitan yang seandainya harus saya hadapi lagi sekarang, maka saya akan
memilih untuk menghindarinya. Hahaha! Tetapi itu adalah bagian dari proses,
kamu harus melewatinya untuk bisa sampai pada level yang kami inginkan.
Ibaratnya seperti waktu sekolah dulu, kamu harus mengikuti ulangan supaya bisa
naik kelas”
No comments:
Post a Comment