FHM Indonesia |
Keputusan Anggun
untuk meninggalkan Indonesia untuk mengembangkan karir di Eropa pada usia 19
tahun sempat membuat kaget sang mama dan para penggemarnya. Sang mama tentu
was-was melepas anak perempuannya yang sebelumnya belum pernah tinggal di luar
negeri dan bahkan belum mendapat kepastian akan segera mendapatkan kontrak
album dengan label & produser asing. Sementara para penggemar belum siap
kehilangan sosok Anggun dari layar TV dan media cetak, apalagi pada saat itu
Anggun masih berada di puncak popularitas karirnya yang membuat sosoknya rajin
muncul di berbagai media.
“Ketika aku mengatakan aku bahwa aku ingin
go internasional, pada saat itu juga aku sudah memutuskan untuk pergi dari
Indonesia karena tidak mungkin ada label dan produser asing datang ke Indonesia
untuk mencari bakat-bakat baru karena dinegara mereka sendiri ada seribu
bakat-bakat luar biasa. Jadi aku yang harus kesana memperkenalkan diri dan
menunjukkan bakatku”.
Namun terlahir
sebagai Taurus yang dikenal keras kepala dan punya kemauan kuat membuat Anggun
tetap mantap dengan keputusannya. Apalagi langkahnya ini juga didukung oleh
sang ayah.
“Bapakku selalu bilang agar karir musikku bisa
berkembang dan maju aku harus beajar, melihat dan mengalami banyak hal-hal yang
baru. Dan hal-hal yang baru itu ada diluar sana. Apalagi bapak juga seorang
seniman, jadi mengerti banget dengan keputusanku”, ujar Anggun.
Setelah melewati
jalan berliku dan pengorbanan, pada akhirnya Anggun bisa kembali ke Indonesia
dengan status baru : penyanyi Indonesia yang berhasil menembus pasar
internasional lewat album yang beredar dihampir seluruh dunia. Rasa was-was dan
kekhawatiran sang Mama dan para penggemarnya yang dulu kini telah terbayar.
Anggun kini tak lagi menjadi penyanyi kesayangan pribadi, tetapi juga telah
menjadi penyanyi kebanggan negeri.
“Aku merasa bersyukur karena aku memutuskan
pergi dari Indonesia saat usiaku masih muda. Usiaku waktu itu adalah usia
dimana aku masih sangat ambisius, percaya diri yang luar biasa dan keinginan
yang menggebu-gebu. Seandainya aku punya pikiran seperti itu saat aku sudah berusia
diatas 20 tahun, belum tentu aku masih berani nekad meninggalkan Indonesia”,
Anggun menutup cerita pengalamannya.
No comments:
Post a Comment