Anggun Cipta Sasmi

Friday, June 21, 2013

BEST OF - Design of A Decade 2003-2013

Sony Music Indonesia

Saya yakin Anggun merilis album ini adalah untuk memanfaatkan momen stay-nya Anggun di Indonesia untuk jangka waktu yang cukup lama. Anggun yang ditunjuk sebagai juri dan mentor X Factor Indonesia memang harus tinggal di Indonesia selama beberapa bulan karena setiap hari Anggun harus mementori anak-anak didiknya serta tampil on air di televisi sekali seminggu pada setiap hari Jumat malam.

Sebagai penggemar Anggun, saya justru tidak menemukan alasan yang kuat untuk antusias menyambut album ini. Rata-rata lagu yang menjadi materi album ini adalah lagu-lagu yang sudah pernah saya dengar sebelumnya. Dan satu lagi yang membuat saya 'benci' setengah mati sama album ini adalah karena untuk kepentingan album ini, lagu favorit saya sepanjang hayat dikandung badan yaitu Snow On The Sahara di-'rusak' sedemikian rupa sehingga menghilangkan nuansa magis dan sisi unik dari lagu ini. Snow On The Sahara versi barunya memang jadi terdengar lebih modern, tetapi malah kehilangan greget dan terdengar flat seperti lagu medioker.

Keistimewaan lagu Snow On The Sahara adalah komposisi musik dengan warna world music dan cara bernyanyi Anggun yang sederhana sehingga lagu ini benar-benar membuktikan secara harafiah ungkapan less is more

 Yang membuat Snow On The Sahara versi 2013 ini menjadi medioker adalah komposisi musiknya dibuat seperti warna musik trance yang seperti kita tau adalah komposisi musik yang sangat 'pasaran' dan predictable. Selain ini di versi baru ini vokal Anggun sudah tidak lagi natural, tetapi terlalu keriting dan terlalu banyak improvisasi di beberapa nada penting.

Tetapi lagi-lagi ini hanyalah penilaian personal. Tetapi saya yang die-hard fan saja kurang begitu menyukai lagu dan album kompilasi ini, bagaimana dengan yang bukan fans?

2 comments:

  1. Hai, salam kenal!

    Suka sekali blog ini, desain keren dan isi yg berbobot dan informatif.

    Baca kritikan mas Harrys soal versi 2013 lagu Snow on the Sahara, saya rasa agak kurang fair ya.

    Sebelumnya saya ceritakan dulu, saya sudah jadi penggemar Anggun sejak zaman Snow on the Sahara, kala itu saya tinggal di Inggris, dimana SOTS dirilis paling akhir di pertengahan 1999. Saya pertama kali melihat video SOTS di MTV Chillout Zone kemudian mendengar lagunya di iklan Swatch, kaget sekali melihat seorang artis Indonesia diputar videonya di MTV UK, saya langsung penasaran dan cari tahu soal Anggun. Kebetulan sekali ketemu CD single SOTS di HMV kala itu, dan sayangnya tidak ada single atau album Anggun yg dirilis di Inggris setelah itu, walau beberapa kali saya melihat video Still Reminds Me dan Summer in Paris juga di MTV Chillout Zone.

    Anyway, beberapa tahun belakangan saya kembali di Indonesia, dan beruntung sekali jadinya sehingga bisa mengikuti perkembangan Anggun disini. Saya termasuk yg rajin menonton XFI kemarin, dan betul, dengan popularitas Anggun yg naik kembali, ide merilis album kompilasi ini memang berangkat dari business decision. Tidak bisa disalahkan. Apalagi bisa dibilang Anggun menjadi "bintang utama" dari acara tsb. Saya sih melihatnya album kompilasi ini lebih ditujukan kepada publik yg baru mengenal (atau mengenal kembali) Anggun, dan penasaran dengan musiknya. Dan juga die-hard fans dengan kocek berlebih :D

    Saya sendiri memiliki album ini, saya suka dengan isi dan packaging-nya dan saya rasa album ini memperlihatkan faset musik Anggun yg berbeda dibanding sebelumnya, and it's very interesting.

    Lalu, soal SOTS 2013, memang versi aslinya bisa dibilang adalah salah satu lagu klasik dari era 90an dan walaupun sulit untuk tidak membandingkan, tapi jujur saya suka. Menurut saya versi baru ini kreatif dan memberikan warna baru buat lagunya.

    Soal kritik mas Harrys tentang warna musik trance yang pasaran, itu sebetulnya pernyataan yg ambigu. Karena di ranah musik dance, bisa dibilang begitu; namun di ranah musik mainstream pop, tidak bisa dibilang begitu. Sedangkan Anggun kan dikategorikan sebagai artis pop. Lalu, soal vokal Anggun yang "tidak lagi natural" dan "terlalu banyak improvisasi" di versi ini, mohon maaf saya merasa ini observasi yang salah, karena buat kuping saya, hampir tidak ada bedanya dengan vokal Anggun di versi asli SOTS, hanya dengan sedikit improvisasi di intro dan outro.

    Dan soal respon dari fans, saya bekerja di radio, dan versi baru ini mendapat respon yg positif dari pendengar, juga rekan-rekan radio lain. Kebanyakan juga berpendapat bahwa versi baru ini memberikan warna baru yg menarik buat lagunya. Apalagi buat publik muda yg mungkin bahkan belum lahir pada saat SOTS baru keluar, saya rasa ini cara yg efektif buat memperkenalkan kembali lagunya sekaligus Anggun sendiri.

    ReplyDelete
  2. aku seneng SOTS yg orisinil ................ ^_^

    ReplyDelete