Anggun Cipta Sasmi

Saturday, April 5, 2014

Anggun & Etika Bahasa

Getty Images


Bisa jadi Anggun memang mempunyai lidah yang luar biasa lentur. Atau mungkin dia memang memiliki kecerdasan berbahasa di atas rata-rata. Meskipun mengaku tidak bisa berbahasa Prancis saat pertama kali menginjakkan kaki di Paris (Prancis), tetapi sekarang Anggun dikenal sebagai public figure yang bukan kelahiran Prancis, tetapi sangat fasih berbahasa Prancis.

Fasih bukan sekedar cas-cis-cus, tetapi dengan aksen dan lafal yang nyaris sempurna seperti layaknya orang Prancis, dua hal mengenai bahasa Prancis yang diakui oleh banyak orang sebagai bagian paling sulit dalam mempelajari bahasa Prancis. Anggun memang beruntung, mempelajari bahasa Prancis di negara asal bahasa, berinteraksi dan dikelilingi oleh orang-orang yang menggunakan bahasa tersebut, didukung pula oleh kemampuan Anggun menyerap keseluruhan tehnis dan estetika bahasa tersebut.

Fasih berbahasa Inggris dan Prancis, bukan berarti Anggun menjadi lupa bahasa Indonesia. Anggun mengatakan bahwa sebenarnya dia lebih nyaman menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa Prancis atau Inggris.

“Kalau bahasa Prancis dan Inggris, kadang aku masih mikir dulu agar bisa menemukan dan menggunakan kata yang paling tepat dan pas. Sementara kalau bahasa Indonesia, aku sudah tidak mikir lagi, langsung ngomong aja. Hahaha..”, canda Anggun.

Ada yang menggelitik soal kemampuan bahasa Anggun. Anggun adalah contoh pengguna multibahasa yang sangat tau etika berbahasa. Anggun tidak pernah sekalipun menggunakan bahasa Inggris atau Prancis saat berada di Indonesia. Bahkan saat ada wartawan Indonesia yang mencoba bertanya dalam bahasa Inggris, Anggun tetap dengan santun menjawab dalam bahasa Indonesia agar lebih bisa dimengerti.

“Ini penting, karena wartawan harus benar-benar mengerti apa yang kita jelaskan. Kalau salah mengerti, nanti bisa dipelintir sehingga menimbulkan polemik. Begitu juga saat di Perancis, saya menggunakan bahasa Prancis agar mereka lebih gampang mengerti maksud ucapan saya”

Etika berbahasa ini juga Anggun terapkan saat menjadi juri X Factor Around The World tahun lalu saat duduk di meja juri bersama Paula Abdul, Daniel Bedingfield, Louis Walsh dan Ahmad Dhani. Kepada peserta dari luar Indonesia, Anggun memberi komentar dalam bahasa Inggris. Sementara untuk peserta dari Indonesia, Anggun menyampaikannya dalam bahasa Indonesia. Saat Ahmad Dhani sedikit kesulitan menyampaikan komentar terhadap peserta dari Amerika Serikat, Anggun dengan sigap menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris.

Etika berbahasa Anggun memang sudah terendus sejak awal karir internasionalnya. Pada lagu Valparaiso di album Snow On The Sahara, Anggun menyentil kota Bandung dan Jakarta pada lirik lagunya. Yang menarik, meskipun keseluruhan lirik Valparaiso menggunakan bahasa asing (lagu ini dinyanyikan Anggun dalam dua versi : Prancis dan Inggris), tetapi Anggun melafalkan Bandung dan Jakarta tetap dengan lafal Indonesia. Misanya Jakarta tetap dilafalkan dengan JakaRRRta dengan pengucapan huruf ‘R’ dengan lidah yang bergetar, bukan menjadi Jekadda seperti pengucapan orang asing saat mengucapkan Jakarta. Demikian saat mengucapkan Bandung, Anggun tetap mengucapkannya dengan lafal Indonesia BAndUng dengan pengucapan huruf ‘A’ dan ‘U’ yang jelas, bukan menjadi Bendyung.

“Jika aku tidak menjadi penyanyi, mungkin aku akan menjadi pelukis atau ahli bahasa”, celutuk  Anggun pada suatu ketika. Namun sepertinya Anggun tidak harus memilih antara menjadi penyanyi atau ahli bahasa, karena ternyata Anggun adalah penyanyi multibahasa dengan etika dan pengunaan bahasa yang tepat seperti layaknya seorang ahli bahasa.

1 comment: