Anggun Cipta Sasmi

Thursday, February 27, 2014

Sebal Setiap Kali Datang ke Indonesia




Meski mengaku cinta dan bangga dengan Indonesia, bukan berarti tidak ada hal-hal yang menurut Anggun sedikit ‘menyebalkan’ tentang Indonesia, setidaknya menurut penilaian pribadi Anggun.

“Ya, dari dulu sampai sekarang, setiap kali datang ke Indonesia, orang-orang masih saja menanyakan hal yang sama. Mempertanyakankan kenapa aku ganti warga negara, apakah aku masih makan nasi".

"Bahkan beberapa wartawan masih ada yang sering mewawancarai aku pakai bahasa Inggris, karena curiga aku sudah tidak bisa bahasa Indonesia. Padahal aku berharap diwawancarai pakai bahasa Prancis, tetapi nggak ada yang mau. Hahaha!”

Anggun memang wajar merasa bosan dan jenuh karena pertanyaan-pertanyaan semacam itu sudah berulang kali ditanyakan sejak lima belas tahun yang lalu.

“Mungkin ada beberapa orang yang ketika pergi ke Amerika, dia merasa harus berubah menjadi seperti orang Amerika. Ketika pergi ke Prancis, dia merasa harus berubah menjadi seperti orang Prancis. Atas dasar pemikiran seperti itu, mereka berpikir bahwa aku sama seperti mereka. Padahal kan enggak seperti itu. Seperti apa aku di Indonesia, seperti itu juga aku di Eropa. Yang berubah paling hanya mentalitas dan pemikiran, karena mau nggak mau, aku harus beradaptasi dengan masyarakat disana yang serba cepat dan disiplin”

Beda Penjajahan Zaman Dulu dan Sekarang

People


Jika saja Anggun mempunya kesempatan untuk menyampaikan sesuatu kepada pemerintah Indonesia, maka hal pertama yang hendak Anggun sampaikan adalah “Stop Korupsi”. Ceritanya Anggun sedang ditugaskan PBB ke Beijing untuk berbicara mengenai isu Pelestarian Hutan & Anti Pembalakan Liar.

“Aku melihat China sudah menerapkan aturan dan hukum yang tegas untuk melindungi hutan dari pembalakan liar. Pemerintahnya juga sangat perhatian terhadap penggunaan lahan agar tidak disalah gunakan oleh pihak investor. 

Anggun mengaku kesal ketika pemerintah Indonesia tidak melakukan apa-apa sehubungan dengan pembalakan hutan besar-besaran untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit.

"Selain menyampaikan pidato dan pandangan saya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan topik diskusi, saya juga diberi tahu bagaimana sistem dan konsep yang sudah berhasil diterapkan di China tersebut agar bisa juga diterapkan di negara lain"

Anggun berharap apa yang sudah berhasil dijalankan di China juga bisa berhasil di Indonesia, mengingat Indonesia juga masih marak dengan pembalakan liar, padahal Indonesia adalah salah satu negara dengan wilayah hutan terluas di dunia.

"Aku ketemu sama perwakilan dari Indonesia, lalu aku bilang ‘Bisa nggak kita menerapkan yang seperti itu di Indonesia?'. Dia bilang 'Bisa, tetapi butuh dana yang sangat besar'. Saya bingung untuk apa dana sebesar itu, wong China aja nggak begitu. Katanya untuk menyuap berbagai pihak agar semua urusan lancar”

Anggun merasa seperti kembali ke zaman penjajahan Belanda. Bedanya, dulu bangsa lain yang membuat negara kita sulit untuk maju dan berkembang, sekarang bangsa sendiri yang melakukannya. Mungkin memang sistem penjajahan yang seperti zaman dulu belum benar-benar hilang dari Indonesia. Kalau dulu penjajahnya adalah bangsa lain, sekarang penjajahnya adalah saudara sebangsa dan setanah air sendiri.

Tidak Mau Arogan, Makanya Go Internasional

Audemars Piguet


Anggun bukan satu-satunya artis asal Indonesia yang mencoba membangun karir di luar negeri, dan mudah-mudahan Anggun juga bukan yang terakhir. Ternyata selain ingin mengembangkan karir di luar Indonesia, ada hal lain yang bersifat pribadi yang membuat Anggun memutuskan untuk pergi meninggalkan Indonesia.

“Saat itu aku merasa sudah mendapatkan segalanya. Uang dan popularitas. Terus, media juga menulis bahwa aku sedang berada dipuncak kejayaanku sebagai penyanyi rock Indonesia. Buat aku ini sedikit berbahaya. Kenapa? Karena ketika kamu merasa kamu sudah meraih segalanya, kamu bisa besar kepala dan arogan”.

Apakah pada saat itu Anggun merasa mulai keras kepala dan arogan?

“Belum. Hahaha! Tetapi saat itu usiaku kan masih belasan, masih labil, aku pasti  gampang menjadi arogan kalau masih tinggal di Indonesia. Aku tidak mau seperti itu. Itu sebabnya aku memutuskan untuk memulai segalanya dari awal di negara lain. Kita tau ketika kita memulai lagi dari awal, artinya kita harus belajar lagi, sehingga tidak punya waktu untuk arogan. Hahaha!”

Menurut Anggun, ada perbedaan kesulitan menembus indutri musik internasional antara dulu dibanding sekarang.

“Sekarang sudah ada Youtube yang bisa diakses dari seluruh dunia. Kalau zamanku dulu, internet belum sedahsyat sekarang. Aku masih harus ketemu langsung sama produser dan musisi asing. Janjian lewat telepon dulu, ketemu, kenalan, ngobrol, lalu bicara bisnis. Sekarang sudah ada internet, kirim demo bisa lewat email atau upload video di Youtube. Masalahnya, hanya lewat korespondensi seperti itu saja belum cukup. Apalagi Indonesia letaknya sangat jauh dari Amerka dan Eropa. Kamu harus tetap pergi kesana, karena produser asing tidak akan mencari kamu, tetapi kamu yang harus membuat dirimu terlihat oleh mereka. Caranya? Kamu harus mendatangi dan ketemu sama mereka”

Ada kesusahan yang Anggun alami dalam proses go internasional selama mendekam di Eropa?

“Uhhh banyak, terlalu panjang untuk diceritakan. Ada beberapa kesulitan yang hampir membuat saya frustasi. Kesulitan yang seandainya harus saya hadapi lagi sekarang, maka saya akan memilih untuk menghindarinya. Hahaha! Tetapi itu adalah bagian dari proses, kamu harus melewatinya untuk bisa sampai pada level yang kami inginkan. Ibaratnya seperti waktu sekolah dulu, kamu harus mengikuti ulangan supaya bisa naik kelas”

Bangga Menjadi Duta PBB

United Nation


Sejak tahun 2004, Anggun adalah salah satu dari duta sekaligus juru bicara yang ditunjuk oleh PBB untuk berbicara mengenai program Mikro Kredit dan Pengentasan Kemiskinan dan Kelaparan di berbagai belahan dunia. Bagaimana perasaan Anggun saat ditunjuk menjadi duta PBB?

“Senang sekali. Karena buat aku, menjadi terkenal itu berarti ada misi dan tanggung jawabnya ke masyarakat. Dan saya memilih misi dan tanggung jawab yang berhubungan dengan kemanusiaan seperti kelaparan dan kemiskinan”

Padahal sebelumnya, Anggun sempat lama tidak membuka email dari PBB yang mendaulat Anggun menjadi duta dan juru bicara. Anggun baru membuka email penting tersebut beberapa bulan kemudian dan sempat khawatir tawaran tersebut sudah lewat kadaluarsa. Betapa senangnya Anggun ketika mengetahui bahwa tawaran itu masih berlaku. Apalagi PBB memang benar-benar menginginkan peran serta Anggun setelah sebelumnya mengetahui track record Anggun yang dinilai baik dan layak untuk menjadi representatif organisasi dunia sekaliber PBB.

“Keuntungannya buat aku, aku jadi belajar banyak hal demi mengisi wawasanku. Karena kadang aku ditunjuk oleh PBB untuk mengunjungi beberapa negara, penyuluhan ke masyarakat setempat. Belum lagi kalau harus berpidato saat menghadiri sidang di markas besar PBB di New York, aku harus mempersiapkan diri untuk menyampaikan pendapat dan ide-ideku di hadapan para perwakilan berbagai negara”

Karir musik yang mengharuskan Anggun untuk menulis lagu, rekaman di studio, tour dan konser ke berbagai negara sudah sangat menyita waktu. Apakah Anggun tidak merasa terbebani dengan statusnya menjadi duta PBB dimana kadang Anggun harus kehilangan waktu untuk bersantai sejenak.

"Aku selalu punya waktu untuk diri sendiri dan keluarga, memang tidak banyak, tetapi manajemen saya memberikannya. Buat aku,  ini bukan beban karena ini adalah tujuan hidupku, bahwa antara karir dan misi kemanusiaan harus seimbang. Aku justru merasa terbebani jika saja aku sibuk dengan karirku dan mengabaikan sisi kemanusiaan yang seharusnya menjadi tugasku”

Hal paling berat dalam menjalani status sebagai penyanyi internasional sekaligus duta PBB?

“Saya sering kurang tidur. Hahahaha! Tetapi tidak apa-apa, ini sudah bagian dari pekerjaan saya. Buat aku yang penting tidur yang berkwalitas, bukan tidur yang lama”

Tuesday, February 25, 2014

Tidak Mau Ganti Nama


Universal Indonesia

Banyak artis yang atas keinginan sendiri dan juga saran dari produser untuk mengganti namanya ketika terjun ke industri hiburan. Bisa jadi karena nama aslinya dinilai kurang komersil sehingga diganti dengan nama yang dianggap lebih menjual.

Anggun termasuk artis yang tetap mempertahankan nama aslinya  sebagai nama panggung sejak masih wara-wiri di industri musik Indonesia sampai ke luar negeri. Nama lengkapnya Anggun Cipta Sasmi, nama populernya (sewaktu masih di Indonesia) Anggun C. Sasmi. Sekarang dikenal dengan nama Anggun saja. Kenapa tidak mempertahankan nama Anggun C. Sasmi yang sudah terlanjur populer di Indonesia?

“Di Indonesia, aku masih sering ditulis Anggun C. Sasmi meskipun sekarang aku hanya memakai nama Anggun saja. Kalau di luar negeri, bahkan hanya untuk menyebut Anggun saja mereka sudah kesulitan. Bayangkan kalau masih harus ditambah dengan C. Sasmi”

Pada beberapa kesempatan, beberapa presenter asing pernah memanggil Anggun dengan Anne atau Angie, tetapi Anggun selalu mengkoreksi dengan mengatakan  ‘nama saya Anggun, bukan Anne atau Angie’.

“Salah pengucapan menjadi Enjun atau Enggiun tidak apa-apa, asal jangan memanggil dengan nama lain yang bukan namaku”

“Memakai nama Anggun tanpa C. Sasmi itu juga sebenarnya untuk kepentingan praktis saja, supaya lebih gampang disebut. Seperti Madonna kan sebenarnya namanya juga panjang, tetapi dia hanya memakai Madonna. Aku juga seperti itu, supaya lebih simpel karena aku juga tidak mau jika diusulkan ganti nama”