Anggun Cipta Sasmi

Thursday, February 27, 2014

Tidak Mau Arogan, Makanya Go Internasional

Audemars Piguet


Anggun bukan satu-satunya artis asal Indonesia yang mencoba membangun karir di luar negeri, dan mudah-mudahan Anggun juga bukan yang terakhir. Ternyata selain ingin mengembangkan karir di luar Indonesia, ada hal lain yang bersifat pribadi yang membuat Anggun memutuskan untuk pergi meninggalkan Indonesia.

“Saat itu aku merasa sudah mendapatkan segalanya. Uang dan popularitas. Terus, media juga menulis bahwa aku sedang berada dipuncak kejayaanku sebagai penyanyi rock Indonesia. Buat aku ini sedikit berbahaya. Kenapa? Karena ketika kamu merasa kamu sudah meraih segalanya, kamu bisa besar kepala dan arogan”.

Apakah pada saat itu Anggun merasa mulai keras kepala dan arogan?

“Belum. Hahaha! Tetapi saat itu usiaku kan masih belasan, masih labil, aku pasti  gampang menjadi arogan kalau masih tinggal di Indonesia. Aku tidak mau seperti itu. Itu sebabnya aku memutuskan untuk memulai segalanya dari awal di negara lain. Kita tau ketika kita memulai lagi dari awal, artinya kita harus belajar lagi, sehingga tidak punya waktu untuk arogan. Hahaha!”

Menurut Anggun, ada perbedaan kesulitan menembus indutri musik internasional antara dulu dibanding sekarang.

“Sekarang sudah ada Youtube yang bisa diakses dari seluruh dunia. Kalau zamanku dulu, internet belum sedahsyat sekarang. Aku masih harus ketemu langsung sama produser dan musisi asing. Janjian lewat telepon dulu, ketemu, kenalan, ngobrol, lalu bicara bisnis. Sekarang sudah ada internet, kirim demo bisa lewat email atau upload video di Youtube. Masalahnya, hanya lewat korespondensi seperti itu saja belum cukup. Apalagi Indonesia letaknya sangat jauh dari Amerka dan Eropa. Kamu harus tetap pergi kesana, karena produser asing tidak akan mencari kamu, tetapi kamu yang harus membuat dirimu terlihat oleh mereka. Caranya? Kamu harus mendatangi dan ketemu sama mereka”

Ada kesusahan yang Anggun alami dalam proses go internasional selama mendekam di Eropa?

“Uhhh banyak, terlalu panjang untuk diceritakan. Ada beberapa kesulitan yang hampir membuat saya frustasi. Kesulitan yang seandainya harus saya hadapi lagi sekarang, maka saya akan memilih untuk menghindarinya. Hahaha! Tetapi itu adalah bagian dari proses, kamu harus melewatinya untuk bisa sampai pada level yang kami inginkan. Ibaratnya seperti waktu sekolah dulu, kamu harus mengikuti ulangan supaya bisa naik kelas”

No comments:

Post a Comment