Anggun Cipta Sasmi

Monday, February 17, 2014

Anggun Berubah Seiring Waktu



Siapa yang menyangka salju bisa turun di gurun Sahara? Ternyata memang salju pernah turun di gurun Sahara pada tahun 1979. Siapa yang menyangka Anggun Cipta Sasmi, gadis tomboy yang sewaktu remaja lebih suka disangka laki-laki daripada perempuan akhirnya berubah menjadi perempuan feminin.

“Dulu aku pakai baret, selain sebagai ciri khas, juga supaya aku kelihatan seperti laki-laki. Aku juga sering pecicilan di panggung karena ingin seperti Hari Mukti atau Freddy Mercury”, kenang Anggun geli.

Lalu apa gerangan yang akhirnya bisa mengubah sosok Anggun menjadi perempuan yang feminin seperti sekarang?

“Namanya manusia kan pasti berubah. Aku berubah seiring waktu, termasuk dalam pemikiran, selera musik dan penampilan. Dulu aku hanya dengerin musik metal, bahkan pengen bikin album metal. Namanya juga masih remaja, masih merasa yang paling kece sedunia”

Anggun mengaku berubah feminin sejak mulai berusia 18 tahun. Anggun tidak lagi hanya berkutat dengan musik-musik berisik, tetapi sudah mulai mendengarkan Jazz dan World Music. Mulai mengagumi Mile Davis dan Shila Candra selain Metallica dan Purgatory. Dalam soal penampilan, Anggun juga mulai berbenah. Rambutnya dibiarkan panjang dan lurus tergerai rapi.

“Padahal sebelumnya rambutku nggak jelas bentuknya. Rambut keriting, lalu poni lurus atau sebaliknya rambut lurus, poni yang keriting. Lalu aku mulai belajar dandan, biar bisa dandan sendiri. Karena kalau orang lain yang dandanin, suka ketebalan. Aku kurang suka”

Bagaimana Anggun melihat perubahan penampilan dirinya yang dulu dan yang sekarang?

“Kadang kalau aku lihat dokumentasi foto-foto zaman dulu, aku kadang ngeri sendiri. ‘Ihhhh, ini apa’an sih bajunya begitu, rambutnya begitu’. Tetapi buat aku itu bagian dari proses, dan memang seperti itu gaya yang aku mau dulu. Sekarang aku sudah menjadi perempuan beneran, perempuan yang bisa dandan dan senang beli sepatu dan baju”

Lho, memangnya dulu bukan perempuan beneran?

“Dari dulu aku sudah perempuan, tetapi perempuan yang belum jadi. Hahahaha!”

No comments:

Post a Comment