Anggun Cipta Sasmi

Saturday, October 11, 2014

Filofosi Baju & Tubuh Perempuan

Photography : Hakim Satrio
Anggun selalu mengatakan bahwa sebagai seniman, dia akan selalu mengeksplorasi semua jenis musik dalam karya-karyanya, termasuk Electronic Dance Music (EDM). Meski membuka diri untuk segala jenis musik musik, tetapi khusus untuk EDM ini Anggun sepertinya mempunyai catatan tersendiri, yaitu hanya akan melakukannya pada karya berbentuk kolaborasi dengan musisi lain, bukan untuk karya personalnya.

Tahun ini Anggun dipercaya untuk mejadi pengisi vokal theme song Dreamfields Festival yang diselenggarakan di Bali. Dreamfields Festival adalah festival tahunan khusus DJ dan penggemar musik EDM yang awalnya diselenggarakan di Belanda, dimana pada tahun ini acara ini akan diramaikan oleh sekitar 25 DJ dari seluruh dunia. Untuk theme song tahun ini, Anggun berkolaborasi dengan  seorang DJ asal Belanda yang baru berumur 19 tahun, Indy Brons atau yang lebih dikenal dengan nama Indyana untuk lagu berjudul The Right Time, The Right Place. Sekedar informasi, Indiyana juga pernah berkolaborasi dengan group asal Amerika: Black Eyed Peas pada lagu I Gotta Felling.

Mencoba bermain-main dengan EDM bukan hal yang baru untuk Anggun. Sebelumnya juga Anggun sudah bekerjasama dengan beberapa DJ terkenal Eropa untuk beberapa proyek lagu bernuansa EDM. Misalnya lagu Time Flies By (EP Bergen), Summer In Paris (Cam), No Stress (Laurent Wolf). Termasuk lagu I Wanna Hurt You, kolaborasi Anggun dengan musisi Denmark yang terangkum dalam album OST. Open Hearts. Seperti yang sudah disinggung di atas, semua lagu-lagu bernuansa EDM ini tidak tercantum dalam album Anggun, melainkan pada album musisi atau DJ yg mengajak Anggun berkolaborasi. Kalaupun tercantum, biasanya hanya berupa bonus track.

Menurut Anggun, EDM adalah jenis musik yang linier, dalam arti jenis musik yang bisa berdiri sendiri walau tanpa ada penyanyi, karena komposisi musiknya yang reptitif. Anggun menjelaskan bahwa tempo EDM relatif sama terus sepanjang lagu. Ada puncak atau klimaks, lalu turun lagi, lalu naik lagi. “Seperti menghipnotis,” kata Anggun.

Hal itu juga yang membuat Anggun mengaku sedikit kesulitan menerapkan penghayatan saat membawakan jenis musik EDM, karena sifatnya yang repetitif itu. Karena yang paling diutamakan sebenarnya adalah emosi pada musiknya, bukan vokalnya. Oleh karena itu Anggun lebih fokus pada melodi dan lirik lagunya agar bisa menyesuiakan penghayatan kepada emosi dari musik yang hendak ditonjolkan. Karena dengan penghayatan yang baik, musik apapun yang menjadi latar sebuah lagu akan menjadi indah.

"Penghayatan yang baik pada lagu itu seperti memakaikan baju pada tubuh perempuan. Kalau tubuhnya bagus, memakai baju apa saja akan tetap terlihat bagus," ujar Anggun berfilosofi.

No comments:

Post a Comment